Catatan Ir Lusiano SH MSi
(Advokat, Aktivis Dayak Borneo)
HARI ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-70 sudah diambang pintu. Persiapan untuk menyambutnya marak di mana-mana, di jalan raya dan di gang-gang kampung dan desa, kalau kita lantunkan lagu…… Tanah Airku Indonesia, Negeri elok yang amat kucinta, tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa.
Saat lagu tersebut diciptakan saat wajah dan kondisi Indonesia dan perilaku pejabat negeri dan masyarakat Indonesia masih membumi semangat juang 1945, masih menggelora di dalam dada setelah ke-70 tahun negeri ini merdeka yang kita rebut dengan tumpah darah dan perjuangan para pejuang kemerdekaan 1945 sudah kita isi dengan apa kemerdekaan ini??????
Masih adakah semangat juang 1945 yang tanpa pamrih dan jabatan, saat mereka berjuang yang ada hanya tujuan MERDEKA atau MATI dan tertulis puisi kami yang kini terbaring antara Karawang dan Bekasi tidak bisa teriak Merdeka lagi …….
Saya terkesan petuah lama apa yang kau berikan pada negara jangan tanya apa yang negara berikan padamu, ini yang perlu kita gali dan tumbuhkan kembali di usia 70 kemerdekaan ini yang telah luntur dan hilang. Yang kita kejar sekarang jabatan jadi pemimpin negeri dengan perjuangan money politic apabila jabatan dan tahta didapat yang dilakukan korupsi dan negara kita juga sudah negara besar masuk dan beredarnya narkoba.
Hukum di negara kita juga lemah yang dikatakan tajam ke bawah tumpul ke atas dan kita juga darurat hukum sebagai penegak keadialan dan kebenaran lumpuh, dijadikan komoditi ekonomi dan ajang balas dendam.
Agama yang sebenarnya untuk mempersatukan umat manusia sesuai dasar negara kita Pancasila dan UUD 45 dijadikan pertentangan padahal sebelum kita merdeka kita tidak mempermasalahkan itu yang kita pegang adalah “lakum dinukum waliyadin”, untukmu agamamu dan untukku agamaku.
Tapi kita adalah bangsa Indonesia bahkan banyak yang masih belum ber agama di nusantara ini bahkan animisme semua agama di nusantara adalah datang bawaan dari luar kenapa kita harus bertentangan dan bermusuhan keimanan kita di dunia. Hanya Allah yang bisa mengukurnya untuk bekal menuju surga yang dijanjikan. Selamat ulang tahun kemerdekaan 17 Agustus 2015, mari kita kembali ke semangat juang 45 kita adalah bangsa nusantara dan bangsa nusantara yang berbeda beda tetapin kita Satu dan tidak berbeda beda dalam NKRI. Merdeka!!!!!!!
(Advokat, Aktivis Dayak Borneo)
HARI ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-70 sudah diambang pintu. Persiapan untuk menyambutnya marak di mana-mana, di jalan raya dan di gang-gang kampung dan desa, kalau kita lantunkan lagu…… Tanah Airku Indonesia, Negeri elok yang amat kucinta, tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa.
Saat lagu tersebut diciptakan saat wajah dan kondisi Indonesia dan perilaku pejabat negeri dan masyarakat Indonesia masih membumi semangat juang 1945, masih menggelora di dalam dada setelah ke-70 tahun negeri ini merdeka yang kita rebut dengan tumpah darah dan perjuangan para pejuang kemerdekaan 1945 sudah kita isi dengan apa kemerdekaan ini??????
Masih adakah semangat juang 1945 yang tanpa pamrih dan jabatan, saat mereka berjuang yang ada hanya tujuan MERDEKA atau MATI dan tertulis puisi kami yang kini terbaring antara Karawang dan Bekasi tidak bisa teriak Merdeka lagi …….
Saya terkesan petuah lama apa yang kau berikan pada negara jangan tanya apa yang negara berikan padamu, ini yang perlu kita gali dan tumbuhkan kembali di usia 70 kemerdekaan ini yang telah luntur dan hilang. Yang kita kejar sekarang jabatan jadi pemimpin negeri dengan perjuangan money politic apabila jabatan dan tahta didapat yang dilakukan korupsi dan negara kita juga sudah negara besar masuk dan beredarnya narkoba.
Hukum di negara kita juga lemah yang dikatakan tajam ke bawah tumpul ke atas dan kita juga darurat hukum sebagai penegak keadialan dan kebenaran lumpuh, dijadikan komoditi ekonomi dan ajang balas dendam.
Agama yang sebenarnya untuk mempersatukan umat manusia sesuai dasar negara kita Pancasila dan UUD 45 dijadikan pertentangan padahal sebelum kita merdeka kita tidak mempermasalahkan itu yang kita pegang adalah “lakum dinukum waliyadin”, untukmu agamamu dan untukku agamaku.
Tapi kita adalah bangsa Indonesia bahkan banyak yang masih belum ber agama di nusantara ini bahkan animisme semua agama di nusantara adalah datang bawaan dari luar kenapa kita harus bertentangan dan bermusuhan keimanan kita di dunia. Hanya Allah yang bisa mengukurnya untuk bekal menuju surga yang dijanjikan. Selamat ulang tahun kemerdekaan 17 Agustus 2015, mari kita kembali ke semangat juang 45 kita adalah bangsa nusantara dan bangsa nusantara yang berbeda beda tetapin kita Satu dan tidak berbeda beda dalam NKRI. Merdeka!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar