 |
| Budidaya rumput laut di Sebatik (sahruddin/kabarkaltara) |
SEBATIK, KABARKALTARA.CO.ID-Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di pesisir laut, diukur dari waktu panen rumput laut di Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara beragam, tergantung dari kondisi kesehatan rumput laut. Jika sehat bisa mencapai 70 hari dipanen, kalau kurang sehat 45 hari sudah dipanen dan rata-rata rumput laut dipanen 55 hari.
Alasan petani panen rumput laut tidak tepat waktu biasanya rumput kurang sehat banyaknya gugur dan lepas dari tali. Selasa (16/05/17)
kabarkaltara.co.id melihat langsung budidaya rumput laut di Sebatik.
Menghasilkan rumput laut mempunyai dua cara yaitu menggunakan pondasi dan membentangkan tali di pesisir laut dan cara yang kedua menjaring menggunakan pukat rumput laut.
Menggunakan pondasi yang disebut betang panjang talinya 25 meter masing pondasi diisi sekitar 300 sampai 700 tali betang. Di sini tergantung dari kekuatan pondasi semakin besar pondasi semakin banyak betangnya yang suda diisi bibit rumput laut sudah dipanen satu tali ukuran 25 meter berisi kurang lebih 10 kilogram rumput laut kering.
 |
| Budidaya rumput laut jadi tambahan penghasilan warga (sahruddin/kk) |
Tergantung dari kondisi kesehatan rumput laut dan jika rumput laut kurang sehat paling 3 kilogram satu tali.
Tidak hanya tali, petani rumput laut juga menggunakan jaring rumput laut biasanya disebut pukat rumput laut, menggunakan perahu dan menjaring rumput laut yang hanyut di laut, memukat rumput tiga sampai lima kali satu minggu baik pasang atau surut air tergantung dari badai, apakah cuaca bersahabat atau tidak.
Pemukat juga menghasilkan rumput jika cuaca bagus bisa mencapai 50 Kg sampai 300 Kg sekali turun dan rata hasil pendapatannya satu minggu mencapai satu ton rumput laut kering.
Kebanyakan masyarakat Sebatik memiliki pondasi budidaya rumput laut di pesisir laut dan juga menggunakan pukat untuk mencari rumput laut dan sambil menunggu panen.
Jika cuaca mendukung rumput laut dijemur sekitar tiga sampai empat hari menunggu kering, pengeringannya terkadang sulit jika musim hujan harus menunggu panas matahari.
Bisa dikatakan setiap bulan minat masyarakat semakin meningkat terlibat dalam mengerjakan rumput laut sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan tambahan di perbatasan Malaysia.
Penghasilan tambahan masyarakat Sebatik dengan hadirnya rumput laut masyarakat mengikat rumput laut di tali betang, menjemur rumput laut dan mencuci tali setelah panen biasanya ini dikerjakan dari anak-anak sampai kalangan orang tua.
Walaupun Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil rumput laut di Sebatik belum ada, rumpu laut laut di Sebatik adalah salah satu pendapatan tambahan masyarakat Sebatik. Harga rumput laut kering di tingkat petani sekitar Rp 8.600 per Kg, dari seluruh angka pengiriman rumput laut dari Pelabuhan Tunontaka Kabupaten Nunukan rata-rata antara 1.000 sampai 3.000 ton per bulan atau sekitar 25.000 ton per tahun rumput laut kering.
Pengelolaan rumput laut baru dimulai di Tarakan Kalimantan Utara dan memiliki kapasitas produksi skala kecil memiliki kapasitas olahan kurang dari 5 ton per hari dan hanya untuk diolah menjadi chip, belum sampai ke Refined Carrageenan (RC).
Sebagian besar petani Sebatik menjual rumput laut kering sekitar Rp 8.600 kepada pedagang kemudian rumput laut kering, dari Nunukan dikirim dan diolah di Tarakan, sebagian besar dikirim ke Makassar, Parepare dan juga ke Surabaya.
Masyarakat berharap adanya upaya dari pemerintah mengatur regulasi perekonomian sehingga ada pabrik yang memadai untuk mengolah rumput laut minimal menjadi bahan setenga jadi, untuk menujang harga rumput laut sehingga dapat meningkat budidaya rumput laut dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan Indonesia-Malaysia. (sahruddin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar