Semua Transparan, Pembangunan Desa Maju
Fajar Wiyono (rahman/kabarkaltara) |
Bisa dibilang Kades Fajar merupakan perintis Kecamatan Tulin Onsoi, karena sejak dirinya masuk ke Sebuku, Nunukan, masih berupa hutan belantara. Saat itu dirinya bekerja di perusahaan perkebunan.
'Saya awalnya pekerja di perusahaan perkebunan di Sebuku, sementara istri saya dagang. Akhirnya dorongan warga saya diminta maju kades dan menang telak. Saya tekankan, sebagai aparatur harus benar-benar menunjukkan pelayanan kepada masyarakat. Jadi aparat desa jangan mencari materi atau kekayaan," sebut Fajar yang sempat menjadi pegawai bagian umum Pemkot Balikpapan sebelum pindah bekerja di Sebuku Nunukan yang saat ini pemekaran menjadi Kecamatan Tulin Onsoi.
"Saya pun terapkan kepada aparat desa semua, harus melayani warga dengan tulus ikhlas, jangan persulit pelayanan pada warga," imbuh Fajar alumni Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Trenggalek Jawa Timur.
Semua anggaran desa pun, semua transparan. Kades memantau dan mendorong pembangunan, semua aparatur berfungsi sebagaimana mestinya. "Semua transparan, baik itu penggunaan ADD, DD, kas desa atau PAD," urai Fajar.
Dari pelayanan yang baik, pembangunan Desa Sanur berjalan dengan baik. Termasuk Bumdes berupa pengelolaan air bersih yang bisa mencapai Rp 5-6 juta per bulan.
"Alhamdulillah semua guyub rukun, di Sanur ada berbagai macam suku, semua kami rangkul. Dari anggota BPD, ada pendeta, Dai atau Ustad dan semua kami rangkul. Guyub rukun menjadi motto kami dalam membangun," tegas Fajar. (tim kk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar