Lusiano (kanan) bersamaMendagri Tjahyo Kumolo |
Mendagri meninjau lubang gunung garam di Krayan di saat
isu krisis garam nasional, perlu dikembangkan untuk cadangan nasional, minimal
untuk menggarami Kalimantan. Konon garam Krayan ini populer di negara tetangga
Sabah dan sudah diakui garam konsumsi manusia terbaik.
Yang lebih diakui negara tetangga, bukan
cuma garamnya, Krayan terkenal juga dengan produk beras khas Krayan yang juga
populer dan juga lebih diakui di negara tetangga.
Mendagri disambut Gubernur Irianto Lambrie |
Permasalahan besar untuk
pengembangan daerah dan pertahanan kedaulatan negara di perbatasan di 4
kecamatan, rakyat Krayan bertekad untuk mendapatkan restu pusat menjadi Daerah
Otonomi Baru (DOB) secepatnya dan perlu
keseriusan Pemerintah Pusat membangun daerah perbatasan sebagai kedaulatan Negara.
Yang utama adalah perhubungan yang
jadi masalah utama. Kita jadikan daerah-daerah perbatasan teras depan bukan
belakang lagi. Tanpa keseriusan, daerah-daerah akan terisolir dan jadi daerah
tertinggal dan terkebelakang dan mata uang pun yang beredar di sana adalah
Ringit, dollar Malaysia.
Ayo mikir dan bangkit di usia
kemerdekaan RI ke-72 tahun. Kalau mau di tiap daerah yang dianggap masih tertinggal
harus ada Deputi Menteri yang bisa ambil kebijakan dan harus diambil
benar-benar putra daerah tertinggal. Kalau Jakarta semua, Menteri PDT kurang menggigit
sudah wajib jangan ditawar-tawar lagi pembangunan desa.
Orang Dayak Krayan itu banyak yang
pintar karena alamnya dan sumber makanan bergizi dan berlimpah beras super no 1
dan dagingnya berlimpah, garamnya super menyehatkan tubuh manusia, tidak pakai
dicampur-campur tawas.
Indoneasia impor garam menggarami
lautannya yang sudah tawar. Buat jalan cuma 200 Km ke Krayan buat industri
garam sehat di sana, sapi perah bikin pabrik susu, sapi kerbau pedaging bikin
pabrik cornet, bikin penanam padi besar-besar. Akses jalan buka ke Malinau cuma
200 Km terhubung sudah keluar, perbayak penduduk pertahanan perbatasan. Tapi rencanakan
kelola dengan jujur. Krayan itu perbatasan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar