Harapan akan adanya air bersih untuk masyarakat pun sempat ada, mengingat pada tahun 2011 telah dilaksanakan proyek dengan anggaran miliran rupiah untuk mengatasi persoalan air bersih di Sebatik Barat.
Pemasangan pipanisasi dan pembagunan embung serta gedung pengelolaan air bersih ini telah selesai pada tahun 2015. Namun kekecewaan kini dirasakan masyarakat, karena hingga 8 tahun sejak pembangunan dimulai sampai hari ini, belum juga dioperasikan dengan alasan yang tidak pasti.
Bahkan hal yang lebih mengejutkan adalah adanya pembongkaran instalasi pipa yang telah dipasang dari embung Lappio menuju gedung kantor dan pusat pengelolaan air bersih yang ada di Gunung Lappio.
Firdaus-salah satu masyarakat Lappio pun menyampaikan keluhannya. “Yang pasti ini proyek yang miliaran anggarannya sudah mangkrak, dibuat terkesan asal-asalan dan sepertinya tidak melalui perencanaan yang matang sebelum dibangun. Buktinya saat ini tidak bisa digunakan, yang rugi itu kami masyarakat asli setempat,” ujar Firdaus .
Masyarakat pun meminta adanya penjelasan dari pemerintah terkait mangkraknya proyek ini dan pembongkaran pipa yang telah dipasang tahun 2011 lalu.
“Secara tegas juga kami minta dewan turun ke lapangan lihat itu proyek, kalau memang ada indikasi kesalahan perencanaan harusnya ada tindakan nyata dari dewan, terutama dewan dapil Sebatik,” tambah Firdaus.
Salah satu prioritas utama di kepemimpinan Bupati terpilih Asmin Laura Hafid adalah menjamin ketersediaan suplai air bersih, sehingga warga pun menantikan konsistensi kebijakan Bupati Nunukan untuk segera menuntaskan proyek ini. (yasir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar