Catatan :
Suriansyah (Prof)
Suriansyah (Prof) |
Lihat
beberapa tahun ini bendera yang bertulisan Tauhid sudah dilarang pemerintah
pusat, tapi dikibarkan terus seenaknya di seluruh Indonesia dan kita hanya
berdiam diri saja tanpa mengambil sikap.
Saya mengimbau
kepada masyarakat seluruh Indonesia yang merasa dirinya cinta NKRI, baik dari
pemerintah, ulama, partai politik (parpol), swasta, Ormas-ormas Islam dan
Ormas-romas nasional, kalangan olahragawan dan semua pihak lainnya, untuk
benar-benar menunjukkan kecintaannya terhadap NKRI.
Jangan hanya
mengaku dan lantang menyebut NKRI harga mati, Pancasila sebagai lambang negara
kita, tapi hanya untuk tameng saja. Jangan memandang siapapun yang memimpin
negeri ini. Ayo, kita sama-sama menjaga NKRI, jangan sampai ada segelintir
orang yang ingin mengubah NKRI menjadi negara khilafah.
Mulai tahun
2017 sampai sekarang di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia di Jakarta sudah
tidak kondusif lagi dan diobok-obok oleh orang-orang yang berkepentingan ingin
mendirikan negara khilafah dan mau merencanakan makar/menjatuhkan pemerintahan
yang sah.
Mengapa kita
berdiam diri saja? Menonton, komentar, mengeluh tapi tidak berani bersikap
mengambil tindakan. Ayo, kita sama-sama kibarkan Merah Putih di seluruh Indonesia
terutama di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu di Jakarta.
Kita
kibarkan Merah Putih sebanyak mungkin. Kalau kita berdiam diri saja hanya
berkomentar, pihak oknum tersebut makin menjadi-jadi dan menginjak-injak
pemerintahan yang sah sekarang ini.
Lihat bendera
yang bertulisan Tauhid berkibar di mana-mana dan terpasang di kantor-kantor
pemerintah. Padahal bendera itu sudah jelas dilarang oleh pemerintah. Tapi
masih dipakai oleh segelintir orang-orang dengan dikemas, dibungkus dengan
kalimat Tauhid. Ayo para pimpinan,
tokoh-tokoh politik, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan semua saja di
tanah air Indonesia, siapa yang berani memimpin kibarkan Sang Saka Merah Putih
di Jakarta? (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar