BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (SKK Migas Kalsul) menyampaikan informasi beberapa capaian kerjanya. Baik terkait kegiatan Hulu Migas secara nasional dan di daerah wilayah Kalimantan & Sulawesi. Dimana kegiatan hulu migas saat ini penuh dengan tantangan baik dalam kegiatan eksplorasi maupun dalam upaya pencapaian target produksi Nasional.
Dari Wilayah Kerja (WK) secara
nasional sebanyak 219 WK, untuk wilayah Kalsul terdapat 69 WK sedangan untuk di
Kaltim termasuk Kaltara ada 38 WK (Per 1 Jan 2019). Target lifting minyak pada
APBN 2019 sebesar 775.000 BOPD dan realisasi sebesar 751.015* BOPD, sedangkan
untuk Gas sebesar 7.000 MMSCFD dan realisasi sebesar 5.928* MMSCFD. Untuk
Wilayah Kalsul target lifting APBN minyak sebesar 111.233 BOPD dan realisasi
sebesar 91.336* BOPD, untuk Gas targetnya sebesar 2.547 MMSCFD dan realisasi
sebesar 1.945* MMSCFD (*angka operasional per 31 Mei 2019).
“Kontribusi lifting Kalsul untuk
minyak sebesar 12% dan gas 33% dari lifting Nasional, masih sangat signifikan.
Karenanya kami harapkan operasional perusahaan migas di Kalsul yang banyak beroperasi
di Kalimantan mendapat dukungan dari semua pihak.” ujar Kepala SKK Migas Kalsul
Syaifudin.
Dari sisi realisasi lifting KKKS
khususnya di Kaltim, untuk minyak sebesar 88.734 BOPD dan realisasi sebesar
69.876* BOPD, untuk Gas targetnya sebesar 1.908 MMSCFD dan terealisasi 1.434*
MMSCFD (*angka operasional per 31 Mei 2019). Kontribusi lifting Kaltim untuk
minyak sebesar 9% dan gas 24% dari lifting Nasional.
Untuk kegiatan eksplorasi telah
dilakukan pemboran Sumur Eksplorasi Bella-3 di Kab. Berau oleh Caelus Energy
South Bengara II dgn TD 2765 ft diselesaikan pada Semester I 2019 (Gas
Discovery). Kemudian terdapat 4 rencana pemboran oleh Krisenergy (Tanjung aru)
BV, PT. Kalisat Energi Nusantara dan Caelus Energy South Bengara II pada
semester II tahun 2019.
Ditambahkan Syaifudin selain itu,
saat ini SKK Migas telah mengimplementasikan SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dalam menjalankan pengawasan dan pengendalian
industri hulu migas dan telah mendapatkan akreditasi SNI ISO 37001 dan
sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (LSSMAP)
pada tanggal 26 Oktober tahun 2018. SMAP merupakan salah satu upaya SKK Migas
untuk meningkatkan tata kelola Hulu Migas yang baik dan bersih dari praktik
penyuapan.
Penerapan SMAP di SKK Migas membantu
SKK Migas untuk lebih fokus menjalankan tugas pokok dan fungsinya di industri
hulu migas dengan menghindari dan menghilangkan gangguan dari praktik-praktik
penyuapan. Penerapan sisitem ini juga dapat menjaga reputasi SKK Migas sesuai
dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance).
Bukan itu saja, sebagai bentuk
kepedulian pada bencana banjir yang melanda Samarinda ibukota Kalimantan Timur
yang berlangsung beberapa hari setelah hari Raya Idul Fitri. SKK Migas Kalsul
aktif berkoordinasi dengan SKK Migas Pusat dan KKKS di Kaltim berempati
memberikan bantuan. Melalui kordinasi dengan Pemerintah Kota Samarinda tim SKK
Migas-KKKS Wilayah Kaltim yakni Eni Muara Bakau, Pertamina Hulu Mahakam (PHM),
Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dan
Pertamaina EP Aset 5 segera mengirim barang kebutuhan tanggap darurat untuk
membantu masyarakat yang terkena dampak banjir tersebut.
Tim mengirim barang bantuan tanggap
darurat banjir untuk Kota Samarinda dilepas langsung oleh Kepala Perwakilan SKK
Migas Kalsul Syaifudin dan Manajer Senior Operasi Kalsul Roy Widiartha. Tim SKK
Migas-KKKS yang dipimpin oleh Manajer Senior Humas SKK Migas Kalsul Sebastian
Julius menuju Posko Induk Bencana Banjir di Kelurahan Temindung Permai Jl. D.I.
Panjaitan, Kota Samarinda. Ikut hadir dan/ mendampingi juga Manajer CSR PHKT,
Pjs GM Asset 5 PEP, Tim ENI, Manajer Safety PHSS, Tim PHM.
Barang bantuan tanggap darurat yang
diberikan meliputi bahan makanan berupa sembako (beras, mie instan, kornet,
ikan kaleng, gula, kopi, teh, air mineral, minyak goreng, aneka biskuit dan
wafer, susu kotak) dan barang kebutuhan lainnya (pampers, pembalut minyak kayu
putih, minyak telon, sarung, handuk) dengan total 2 truk dan 1 pickup dikirim
ke Samarinda.
“Selain fokus pada ekplorasi dan
eksploitasi migas, terus memberikan nilai manfaat sebesarnya bagi masyarakat,
SKK Migas tetap menyempatkan diri peduli dan memberikan bantuan pada beberapa
bencana alam yang terjadi di wilayah operasi”, tandas Syaifudin. (*/kk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar